Powered by Blogger.

Subhanallah!! Sayu!! Hospital Tak Layan Pesakit Kerana Miskin, Bayi Maut Dalam Pelukan Ayah




hidup
Hospital Tak Layan Pasien Karena Miskin,Bayi Maut Dalam Pelukan Ayah|Berita pilu di terima oleh sepasang suami isteri selepas doktor faizal Sp A. Mengesahkan bahwa bayi mereka sudah meninggal dunia.
Menurut pengakuan lenni ibu mangsa bahwa anaknya mengalami cirit birit dan panas seluruh badan sejak 17 april 2016 kelmarin.dan langsung membawanya ke klinik kesihatan Desa Simodong Tebing tinggi medan.
Karena sudah keadaan anak sudah semakin teruk doktor klinik tersebut menyuruh pasangan itu segera membawa anak mereka ke hospital “HERNA” Tebing tinggi.akan tetapi lenni dan suaminya mendakwa bahwa mereka tidak di layan dengan baik karena miskin hinggalah anak mereka meninggal dunia dalam pelukan ayahnya.
Menurut keterangan dari Roy Berson saat pesakit datang kehospital dr.polin lah yang sepatutnya menangani bayi tersebut namun karena waktu kerjanya sudah habis pada jam tiga maka ia pun menyuruh dr faizal untuk menangani pasien tersebut.
Takut karena emosi bapa bayi memuncak doktor Polin pun menghilangkan diri…
Inilah nasib orang miskin,saya membawa anak saya berubat tapi pihak hospital Tidak melayan kami dengan baik,kata ayah mangsa sambil memeluk anaknya yang sudah tidak bernyawa.
Saya akan menuntut hospital umum ini,saya meminta kepada media dan wartawan lainnya untuk menyebarkan berita kebenaran ini.agar pihak hospital peduli dengan nasib rakyat kecil seperti kami.Tebing Tinggi, 21 April 2016.eberita nusantara news.
12987139_989070871176485_764007626071582637_n
13043778_989070997843139_471068699093196803_n
13055381_989070841176488_1705747712008730206_n
12998648_989070954509810_7302166424400501961_n


 LIHAT TINDAKAN MENGEJUTKAN ...KELUARGA 

MANGSA...DI SINI

DAN SINI atau SINI

Rakaman CCTV Lengkap DI SINI


   

baca selanjutnya dan lihat 6 gambar DISINI...




Artikel Menarik:






0 Komentar untuk "Subhanallah!! Sayu!! Hospital Tak Layan Pesakit Kerana Miskin, Bayi Maut Dalam Pelukan Ayah"

Back To Top